YKAKI Bersama SMAN 68 Jakarta Tingkatkan Kesadaran Kanker Anak

Jakarta, METROHEADLINE.NET – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sekitar 400.000 anak terdiagnosis kanker setiap tahunnya di seluruh dunia. Di Indonesia, rata-rata terdapat 11.000 kasus baru kanker anak setiap tahun. WHO juga melaporkan tingkat kesembuhan kanker anak global mencapai 80 persen, sementara di Indonesia, khususnya di RS Dharmais, baru mencapai 44 persen dari target 60 persen. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama yang lebih baik untuk meningkatkan angka kesembuhan ini.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi RS Kanker Dharmais, dr. Haridini Intan S. Mahdi, Sp.A (K), menjelaskan bahwa penyebab kanker pada anak bersifat multifaktor dan belum diketahui pasti. Jenis kanker yang sering menyerang anak dan remaja antara lain leukemia, tumor padat seperti retinoblastoma, kanker tulang (osteosarkoma), neuroblastoma, limfoma (kanker kelenjar getah bening), kanker otak, dan hepatoblastoma.

“Gejala awal yang perlu diperhatikan meliputi demam berkepanjangan, keringat berlebihan, dan penurunan berat badan. Untuk diagnosis yang akurat, diperlukan pemeriksaan darah dan sumsum tulang,” ujar dr. Tanti, sapaan akrabnya, dalam acara sosialisasi kanker pada anak yang diadakan di SMA Negeri 68, Salemba, Jakarta, pada Jumat (7/6/2024).

Menurut dr. Tanti, banyak kasus kanker anak yang salah diagnosis, yang berdampak pada rendahnya tingkat kesembuhan. “Diagnosisnya semakin baik, semakin tinggi pula tingkat kesembuhannya,” tambahnya.

Untuk pencegahan, dr. Tanti menekankan pentingnya gaya hidup sehat bagi remaja, termasuk pemeriksaan rutin, menghindari asap rokok, rajin berolahraga, pola makan seimbang, istirahat cukup, dan mengelola stres.

“Orang tua harus memberikan contoh hidup sehat kepada anak-anaknya. Tidak cukup hanya memberi perintah, tetapi juga harus menunjukkan melalui tindakan nyata, seperti tidak merokok dan mengonsumsi makanan sehat,” imbuhnya.

Daron, salah satu guru di SMA Negeri 68 Jakarta, sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini. Menurutnya, penyuluhan yang diberikan sangat jelas dan membantu murid memahami betapa rentannya remaja terhadap kanker. Ia juga menekankan pentingnya pola hidup sehat sebagai langkah pencegahan.

“Melalui penyuluhan ini, anak-anak remaja diminta untuk menerapkan pola hidup sehat. Sekolah juga berupaya memberikan penyuluhan secara berkala agar murid dapat menjaga diri dari ancaman kanker,” ujarnya.

 

Reisia, perwakilan kelas XI 1-8, bersama perwakilan orang tua murid, juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia mengakui pentingnya pola hidup sehat yang diterapkan di rumah untuk membentuk generasi yang sehat dan kuat.

“Saya sering mengingatkan anak saya untuk menjaga pola hidup sehat, karena kesehatan itu mahal,” tutupnya.

Acara webinar nasional yang diselenggarakan oleh YKAKI bersama SMA Negeri 68 Jakarta ini diadakan secara offline dan online, mencakup berbagai cabang YKAKI di kota-kota seperti Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Riau, Makassar, dan Manado.