Tegal, Metroheadline.net – Pemerintah provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan Anggota Komisi IX DPR RI menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan KIE program Bangga Kencana. Kegiatan yang dihadiri masyarakat bertujuan untuk menekan angka Stunting ini dilaksanakan di Rumah Aspirasi HD desa Sidaharja Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal, Minggu (7/7/2024).
Kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah narasumber yaitu Kepala DP3AP2KB Kab. Kab. Tegal, Ir. Khofifah, MM; Widyaiswara Ahli Utama, IV/d (Pembina Utama Madya) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana) Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Suwarno, SH, MM; Analisis Kebijakan Ahli Muda BKKBN Pusat, Ulil Absor, S.IP; dan Anggota Komisi IX DPR RI, DR. Dewi Aryani, MSI.
Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. Dewi Aryani, M.Si menjelaskan bahwa Stunting bisa diatasi dan dicegah dengan pemberian gizi yang baik agar si anak tumbuh menjadi anak yang cerdas. Ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak malu membawa ke dokter jika anaknya Stunting.
“Ibu-ibu jangan khawatir ketika anaknya mengalami berat badannya kurang, jangan malu untuk dibawa ke dokter. Dengan kesungguhan dan kegigihan kita merawat anak, maka akan tumbuh sehat,” ujarnya.
Menurut Kepala DP3AP2KB Kabupaten Tegal, Ir. Khofifah, MM, untuk mencegah Stunting bisa diawali dari ibu hamil. Selain itu usia pernikahan juga menjadi faktor pencegahan Stunting, sebagaimana yang telah diatur oleh pemerintah melalui regulasi. “Sosialisasi pencegahan Stunting ini sangat penting terutama untuk 1000 hari pertama perkawinan,” kata Khofifah.
Sementara itu, Analisis Kebijakan Ahli Muda BKKBN Pusat, Ulil Absor, S.IP mengatakan, akibat dari kekurangan gizi akan menimbulkan Stunting. Menurutnya, Stunting bukanlah penyakit namun kesalahan dalam pola asuh. Oleh karenanya ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencegah Stunting untuk menuju Indonesia emas.
“Anak-anak Stunting ini tidak bisa berkembang secara optimal karena tempurung otaknya menutup akibat kekurangan gizi. Bahkan akibat dari Stunting, berdasarkan penelitian penghasilan orang yang Stunting lebih rendah 20 persen,” tutupnya. (DBS)