Brebes, JNcom – Pemerintah bersama seluruh stakeholder terus giat melakukan sosialisasi pencegahan Stunting di seluruh Indonesia. Anggota Komisi IX DPR RI, Hj. Nur Nadlifah, S.Ag., MM menilai, persoalan Stunting di Indonesia merupakan masalah serius yang perlu dilakukan penanganan secara serius juga.
“Ada 3 kelompok yang perlu mendapatkan asupan gizi antara lain calon pengantin, ibu hamil dan balita. Ketiga kelompok tersebut sangat beresiko stunting. Untuk itu, sosialisasi ini sangat penting agar program percepatan penurunan stunting dapat dilaksanakan. Kita harus memiliki integritas tinggi untuk bersaing di dunia internasional, maka kita harus jadi orang yang sehat,” tuturnya dalam kegiatan sosialisasi dan KIE program Bangga Kencana, Minggu (28/7/2024), di GOR PP Alfalah Salafi, Desa Jatirokeh, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes.
Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh ratusan warga Desa Jatirokeh dan narasumber yang memberikan wawasan dan edukasi yaitu Kepala Dinas DP3AP2KB Kabupaten Brebes, Drs. Akhmad Ma’mun, M.Si; Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, S.H; dan Anggota Komisi IX DPR RI, Hj. Nur Nadlifah, S.Ag., MM
Kepala Dinas DP3AP2KB Kabupaten Brebes, Drs. Akhmad Ma’mun, M.Si mengatakan bahwa jumlah Stunting di Brebes masih cukup tinggi. Dengan kondisi tersebut, ia mengajak kepada seluruh warga Brebes untuk bersama-sama menurunkan angka Stunting agar anak-anak yang lahir tidak mengalami masalah di kemudian hari.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, S.H menjelaskan, berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Provinsi Jawa Tengah sebesar 20,8 persen. Angka itu masih sedikit rendah daripada rata-rata nasional tahun 2022 sebesar 21,6 persen.
“Penanganan stunting di Jawa Tengah harus dilakukan menyeluruh, bukan hanya pemerintah, tapi akademisi dan masyarakat bisa turut campur,” pungkasnya. (DBS)