Jakarta, Metroheadline.net – Guna mempersiapkan generasi muda yang berkualitas dimasa yang akan datang, pemerintah dan DPR terus berupaya menurunkan angka Stunting yang membahayakan kondisi anak akibat kekurangan gizi kronis melalui kegiatan sosialisasi dan KIE program Bangga Kencana. Kali ini kegiatan tersebut dilaksanakan di Centro Futsal, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (7/6/2024).
Hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut yaitu Dian Istiqomah, S.Kep (Anggota Komisi IX DPR RI), dr. Tuty Sahara, M.Si (Penata Kependudukan dan KB Ahli Madya BKKBN Pusat), Monika (SubKelompok Pelayanan KB Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta), dan Anita Rachmawati (Kasi PPKB Suku Dinas DPPAPP Kota Adm Jakarta Barat Provinsi DKI Jakarta).
Kegiatan sosialisasi yang berjalan dengan tertib dan sukses ini dihadiri oleh warga Kalideres dengan penuh semangat dan antusias. Warga diberikan pemahaman mengenai program Bangga Kencana dari pemerintah dan bahaya Stunting serta cara pencegahannya.
“Kegiatan sosialisasi ini sangat penting untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang Stunting dan bagaimana cara pencegahannya,” ujar Dian Istiqomah, S.Kep, Anggota Komisi IX DPR RI.
Ia bersama BKKBN berkomitmen untuk membangun keluarga yang berkualitas dan fokus menuntaskan persoalan stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita di Indonesia khususnya di Jakarta.
“Kita harus berusaha bebas dari stunting. Angka Stunting tidak akan turun ketika pola pikir masyarakatnya belum berubah. Untuk mengatasinya, perlu ada kerjasama dari semua pihak,” pungkas Dian.
Penata Kependudukan dan KB Ahli Madya BKKBN Pusat, dr. Tuty Sahara, M.Si menjelaskan bahwa angka nasional Stunting di Indonesia masih tinggi berada di angka 21,6 persen. Untuk mengatasinya, salah satu upaya yang dilakukan adalah diperlukannya gizi yang seimbang. “Pemberian ASI dan protein yang cukup dapat mengatasi Stunting,” ujar Tuti.
Cara mencegah lainnya, tambah Tuti, adalah harus direncanakan melalui alat kontrasepsi agar kehamilannya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu banyak sehingga si ibu akan memberikan perhatian yang optimal kepada anak.
SubKelompok Pelayanan KB Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta, Monika menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari 4 T yaitu Terlalu muda untuk melahirkan, Terlalu tua untuk melahirkan, Terlalu dekat jarak melahirkan dan Terlalu sering melahirkan.
“Kita harus menghindari 4T karena resiko saat melahirkan sangat tinggi. Pemberian ASI dan protein hewani selama 2 tahun pada anak akan terhindar dari Stunting,” jelasnya.
Sementara itu, Kasi PPKB Suku Dinas DPPAPP Kota Adm Jakarta Barat Provinsi DKI Jakarta, Anita Rachmawati juga meminta agar masyarakat memperhatikan gizi yang seimbang dan pemberian protein hewani. Selain itu, pola asuh yang baik harus dilakukan oleh orang tua.
“Untuk membantu mengatasi Stunting, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan berbagai gerakan seperti melalui kader PKK, kelompok bina keluarga Balita dan Remaja yang akan mengedukasi masyarakat,” pungkasnya. (DBS)