Keluarga Berkualitas jadi Kata Kunci Pencegahan Stunting

Tegal, Metroheadline.net – Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama DPR RI menyelenggarakan sosialisasi dan KIE program Bangga Kencana, Rabu (29/5/2024) di Gedung MWC NU, Desa Kepandean, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.

Hadir dalam kesempatan tersebut Sub Kor Data dan Informasi DP3AP2KB Kab. Tegal, Ir. Tambudi; Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Pendidikan, dan Pelatihan Kependudukan, dan Keluarga Berencana BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Elyana, S.Psi., M.Si; Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Madya BKKBN Pusat, Muktiani Asrie Suryaningrum, S.Sos; dan Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. Dewi Aryani, M.Si.

Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Madya BKKBN Pusat, Muktiani Asrie Suryaningrum, S.Sos dalam kegiatan tersebut mengatakan untuk meningkatkan gizi yang baik di masyarakat khususnya Tegal, kekayaan alam yang ada di sekitarnya bisa dimanfaatkan untuk diolah.

Menurutnya, pemanfaatan seperti lahan kosong menjadi produktif dan meningkatkan pembudidayaan ikan merupakan salah satu contoh konkret untuk meningkatkan gizi masyarakat.

“Kita harus berusaha melakukan pemenuhan gizi yang sehat dan seimbang. BKKBN melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) diharapkan dapat membantu pemenuhan gizi di masyarakat,” ujar Muktiani.

Sub Kor Data dan Informasi DP3AP2KB Kab. Tegal, Ir. Tambudi menghimbaun kepada orang tua untuk memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak agar tidak terjadi Stunting yaitu gagal tumbuh akibat kurangnya pemenuhan gizi yang baik. Potensi terjadinya Stunting ini berada pada masa 1000 hari kehidupan sehingga pada saat ibu mulai hamil harus diperhatikan gizi makanannya. “Jadi ibu hamil perlu dilakukan pemeriksaan kesehatannya,” paparnya.

Penyebab lain terjadinya Stunting, tambah Tambudi, yaitu menikah terlalu muda, menikah terlalu tua, terlalu dekat melahirkan. “Idealnya menikah untuk wanita adalah 21 tahun dan pria 25 tahun. Sementara untuk wanita diatas 35 tahun sangat beresiko saat melahirkan.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Pendidikan, dan Pelatihan Kependudukan, dan Keluarga Berencana BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Elyana, S.Psi., M.Si meminta kepada masyarakat yang akan menikah untuk mempersiapkan diri membentuk keluarga yang berkualitas. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari pencegahan Stunting.

Upaya lainnya, kata Elyana, adalah pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan, dan pemenuhan gizi yang baik. “Kata kunci untuk pencegahan Stunting adalah keluarga yang berkualitas,” pungkasnya. (red)