SLEMAN, METROHEADLINE.NET
Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman melakukan pencanangan Kawasan Pertanian Sehat (KPS) Komoditas Telur Ayam Ras. Pencanangan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, dengan pemukulan kentongan, dilanjutkan peninjauan kandang ayam di CV Sinar Permata, Kedung Sriti, Umbulharjo, Cangkringan, Rabu (27/9).
Hadir pula dalam acara tersebut Dekan Fakultas Peternakan UGM, Budi Guntoro, dan Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional, Yudianto Yosgiarso.
Kustini menyampaikan, upaya peningkatan kualitas produk pertanian dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak di Sleman.
“Pertanian sehat merupakan pertanian yang menanamkan karakter ‘sehat’ dalam setiap bagiannya, baik input, proses, ouput, maupun petaninya sebagai pelakunya. Karena dalam proses produksinya menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, sehingga kelestarian lingkungan di sekitarnya akan terjaga dengan baik dan hasilnya juga sehat untuk dikomsumsi,” katanya menjelaskan.
Dengan peningkatan kualitas produk pertanian sehat, maka diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi hasil pertanian dan peternakan, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak.
Untuk komoditas telur, jumlah produksi di Sleman mencapai 14.527,5 ton. Dengan potensi yang besar ini maka komoditas telur ayam di Sleman layak dikembangkan menjadi pertanian sehat, khususnya untuk komoditas telur ayam ras. Bupati berharap agar pencanangan KPS komoditas telur ini benar-benar dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas telur ayam ras, sehingga dapat menghasilkan produk sehat yang dapat meningkatkan pendapatan petani secara berkelanjutan.
“Dimulai dari komoditas telur ini, diharapkan juga dapat mencukupi kebutuhan protein hewani masyarakat, sehingga sangat mendukung upaya kita dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Sleman” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DP3 Kabupaten Sleman, Suparmono, mengatakan, Kabupaten Sleman memiliki potensi pertanian untuk komoditas ayam ras, yaitu populasi ayam ras petelur sebanyak 1.850.433 ekor dengan jumlah produksi 14.527,5 ton dari 184 pengusaha. Salah satunya di CV Sinar Permata Kedung Sriti. Oleh karenanya, diperlukan pencanangan KPS untuk memberikan komoditi pangan hewani yang sehat, lingkungan yang lestari dan produk yang aman dikonsumsi.
“Ke depan, Sleman harus bisa menyediakan makanan sehat bagi warganya. Produk pertanian harus sehat, dibudidayakan secara sehat, dan menggunakan bahan yang tidak berbahaya bagi kesehatan,” ungkapnya.
Suparmono menambahkan, dalam mewujudkan pertanian yang sehat, khususnya untuk komoditas telur ayam ras, maka dibutuhkan peternakan-peternakan ayam petelur yang sehat, yaitu dengan menerapkan biosecurity 3 zona. Biosecurity 3 zona adalah zona merah, zona kuning, dan zona hijau dalam upaya mencegah masuknya bibit penyakit ke suatu areal peternakan, agar ayam yang dipelihara di dalamnya bebas dari ancaman infeksi penyakit yang belum pernah ada dalam lokasi peternakan tersebut.
Sejalan dengan hal tersebut, Dekan Fakultas Peternakan UGM, Budi Guntoro, menyampaikan dukungan terhadap program ini. Ia berharap, dengan produk pangan sehat dapat berimbas pada naiknya taraf kesehatan masyarakat sekaligus mencegah stunting di Sleman.
“Dengan masyarakat mengonsumsi produk telur ayam ras yang berasal peternakan yang menerapkan kawasan sehat, bukan tidak mungkin mampu mencegah dan menurunkan prevalensi stunting, khususnya di Sleman,” katanya. (Joko Suwanto)