Cegah Stunting, Pemerintah Gencar Sosialisasikan Program Bangga Kencana

Sleman, Metroheadline.net – Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang memiliki kualitas SDM yang baik dan daya saing yang tinggi, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Anggota Komisi IX DPR RI menggelar kegiatan sosialisasi dan KIE program Bangga Kencana.

Sosialisasi kali ini dilaksanakan di Balai Aspirasi Masyarakat, Kelurahan Sinduadi, Kecamatan Mlati , Kabupaten Sleman, Kamis (18/7/2024), menghadirkan Anggota Komisi IX DPR RI, H. Sukamto, SH; Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi D.I. Yogyakarta, Muhammad Iqbal Apriansyah,SH., MPH; Kepala Dinas P3AP2KB Kab. Sleman, Solichin, S.IP, MT.

Anggota Komisi X DPR RI, H. Sukamto SH menjelaskan, guna mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, persoalan Stunting menjadi perhatian serius pemerintah yang harus segera diatasi karena selain berdampak pada menurunnya kualitas sumber daya manusia, juga bisa mempengaruhi produktivitas dan daya saing.

“Pemerintah saat ini sedang fokus pada upaya penurunan Stunting mulai dari pusat hingga daerah. Langkah tersebut dilakukan untuk mempersiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

“Tujuan tersebut tidak akan berjalan mulus apabila masih ada stunting, sehingga perlu adanya upaya pencegahan stunting. Saya minta kepada masyarakat untuk sebisa mungkin melakukan pencegahan, dimulai dari sekarang,” tambah Sukamto.

Untuk mencegahnya, lanjut Sukamto, diantaranya usia menikah jangan terlalu muda atau terlalu tua. Jika punya anak jangan terlalu dekat jaraknya serta jangan terlalu banyak.

“Empat hal ini yang perlu memperoleh perhatian, sekaligus dijadikan sebagai pedoman pencegahan stunting. Sedangkan yang lain-lain sifatnya hanya tambahan saja,” jelasnya.

Selain itu, kata Sukamto, sejak dini anak-anak dan remaja hendaknya dibiasakan mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, karena selain bermanfaat bagi pertumbuhan fisiknya, juga saat dewasa dan menikah kondisinya sehat. Menurutnya, kesehatan adalah yang paling utama dan perlu memperoleh perhatian.

“Orang kaya apabila tidak sehat maka tidak bisa menikmati kekayaannya. Kesehatan adalah kekayaan yang paling tinggi nilainya,” pungkasnya. (DBS)