Bupati Sleman Dorong Pertisipasi KWT Sleman dalam Meningkatkan Produksi Sayuran

KABUPATEN SLEMAN, METROHEADLINE.NET

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menyerahkan hadiah bagi pemenang Lomba Tanam Timun Baby Piala Bupati Sleman Tahun 2024, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis (28/3). Hadiah yang diserahkan berupa sertifikat, trofi, dan uang pembinaan.

Sebelumnya, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman telah menyelenggarakan lomba tanam timun baby II yang dimulai sejak 18 November 2023 sampai dengan 19 Maret 2024, yang diikuti 153 kelompok wanita tani (KWT) dari 17 kapanewon di Kabupaten Sleman.

Bupati Kustini menyampaikan selamat dan apresiasinya kepada pemenang yang telah berpartisipasi dalam lomba tanam timun baby. Penyelenggaraan lomba tersebut merupakan salah satu upaya Pemkab Sleman melalui DP3 Sleman untuk KWT dalam meningkatkan produksi sayuran Kabupaten Sleman di kala off season.

“Dari hasil lomba ini terlihat bahwa hasil tanam timun baby yang dilakukan KWT di Sleman telah sesuai kebutuhan pasar, baik dari segi kuantitas maupun kualitas,” ungkapnya.

Kustini juga berharap prestasi yang telah dilakukan para pemenang lomba ini dapat menjadi motovasi bagi KWT lain yang berada di Sleman untuk lebih optimal dalam membudidayakan timun baby.

Sementara itu, Plt. Kepala DP3 Kabupaten Sleman, Suparmono, dalam laporannya menyampaikan, penyelenggaraan lomba tersebut berbeda dengan tahun sebelumnya. Kali ini, selain timun baby, gambas dan jipang juga menajadi komoditas yang ditanam dan dinilai.

“Penilaian dilakukan tim juri yang terdiri dari unsur petugas lingkup DP3 Kabupaten Sleman serta praktisi ahli budi daya hortikultura. Adapun kriteria penilaian lomba, yaitu performa tanaman, produktivitas, komitmen, estetika, dan administrasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Suparmono menuturkan, luas lahan yang dilombakan 47.729 meter persegi. Sampai akhir masa panen, produksi sayuran di lahan lomba telah mencapai 113.007,2 kg dengan rincian komoditas timun baby sebanyak 109.232,8 kg, gambas 3774,4 kg. dan jipang 12 kg.

“Dari data yang masuk, meski tanam saat off season, rata-rata KWT peserta lomba bisa panen timun baby sebanyak 27 kali dan angka panen terbanyak 45 kali,” ungkapnya.

Menurut dia, dalam prosesnya, para peserta lomba ini menghadapi berbagai tantangan, seperti iklim esktrem, curah hujan, dan intensitas serangan OPT yang sangat tinggi. Tidak hanya itu, harga pasar yang anjlog juga menjadi satu masalah yang harus dihadapi para peserta.

“Lomba ini nyata-nyata memberi kontribusi pada peningkatan pendapatan petani, terbukti hasil rekapitulasi penjualan sayuran KWT peserta lomba mencapai Rp396.447.636,” ungkapnya.

Adapun pemenang lomba tanam timun baby, antara lain KWT Sekar Sari, Rajek Wetan, Tirtoadi, Mlati meraih juara 6 berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp1,5 juta, KWT Berkarya, Jetis, Sumberarum, Moyudan juara 5 dengan uang pembinaan sebesar Rp3 juta, serta KWT Ngudi Mulyo, Bandan, Sendangsari, Minggir sebagai juara 4 menerima uang pembinaan Rp4 juta.

Untuk juara 3 diraih KWT Makmur Sejahtera, Depok, Ambarketawang, Gamping dengan uang pembinaan sebesar Rp5 juta. Juara 2, yaitu KWT Sekar Dadi, Jagalan, Margodadi, Seyegan sehingga berhak atas uang pembinaan Rp6 juta, dan sebagai juara 1 diraih KWT Teratai Mekar, Dabag, Condongcatur, Depok, dan berhak atas uang pembinaan sebesar Rp7 juta.

Adapun juara kategori tertentu yaitu KWT Sekar Arum, Malangan, Sumberagung, Moyudan untuk Kategori Pengendalian OPT. (Joko Suwanto)