Bedah Buku Transformasi Kemandirian Prajurit, Penguatan Jiwa Sociopreneurship

YOGYAKARTA, METROHEADLINE.NET

Bedah buku Transformasi Kemandirian Prajurit: Penguatan Sociopreneurship Budi Daya Domba untuk Kesejahteraan Masyarakat dalam Rangka Ketahanan Pangan, di Auditorium Fakultas Peternakan UGM, Sabtu (27/1), diawali penandataganan MOU, sebagai payung kerja sama TNI, Forhannas, dan Fakultas Peternakan UGM.

Penulis buku tersebut, Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapoksahli) Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) TNI, Brigjen TNI Anan Nurakhman, S.I.P., bertindak sebagai pembicara kunci (keynote speaker). Turut hadir dalam bedah buku tersebut adalah Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Budi Gunarto

Para panelisnya terdiri dari Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Bambang Suhartanto, D.E.A. dengan “Kajian Aspek Budi Daya Ternak Domba”, disusul Dr. Manikharda (Fakultas  Teknologi Pertanian UGM) dengan “Kajian Aspek Teknologi Pangan Hasil Ternak Domba”, Prof. Wakhid S. Ciptono, Ph.D. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM), dengan “Kajian Aspek Sociopreneurship Management”, dan Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si. (Fisipol UGM), dengan “Kajian Aspek Sosial dalam Sociopreneurship.

Panelis lainnya yang memaparkan kajiannya adalah Letkol TNI Makdhum dengan “Kajian Aspek Kemiliteran dalam Sociopreneurship”, Prof. M. Hawin, S.H.,LLM.,Ph.D. (Fakultas Hukum UGM) dengan “Kajian Aspek Legal Sociopreneurship Prajurit”, dan Prof. Dr. Ir. Djagal W. Marseno, M.Agr. (Forum Ketahanan dan Pembangunan Nasional/Forhannas) dengan “Kajian Aspek Ketahanan Nasional dalam Sociopreneurship”, serta bertindak sebagai moderator adalah Dr. Haryadi Baskoro.

Prof. Djagal W. Marseno mengatakan, Focus Group Discussion (FGD) buku tersebut bertujuan  untuk memperkaya konsep melalui tinjauan yang komprehensif, holistik, dan integral secara lintas disiplin oleh para akademisi/praktisi, korporasi, militer, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan mahasiswa. Ia berharap, ke depannya dapat berkembang menjadi ide besar yang lebih komprehensif, holistik, dan integral agar dapat meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan prajurit bersama rakyat.

Sementara itu, Brigjen TNI Anan Nurakhman, di sela-sela kegiatan menuturkan, potensi budi daya domba ini cukup menjanjikan, sehingga prajurit TNI AD bisa meningkatkan kesejahteraan kita sehari-hari. Tak ketinggalan juga termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ingin belajar  untuk meningkatkan usahanya, juga mempersiapkan prajurit memasuki masa pensiun untuk menjaga tingkat ekonominya.

“Ide awalnya seiring dengan keinginan KSAD tentang ketahanan pangan, maka kita  berpikir untuk lebih mandiri dengan budi daya peternakan domba. Sejak 2022, jenis domba yang kami pelihara adalah domba khusus F1, yaitu persilangan domba Garut dan domba Australia. Awalnya kami mendapatkan 33 ekor dan saat ini 28 di antaranya sedang bunting. Kami masih menunggu 33 ekor lagi. Domba ini khusus untuk pedaging,” ujar Anan.

Ia mengatakan, pihaknya memanfaatkan lahan-lahan milik TNI AD di wilayah Boyolali, sekaligus tanaman untuk pakan ternak dan air yang cukup melimpah. Harapan ke depannya, semoga ini berkelanjutan dan memberi manfaat untuk prajurit dan masyarakat.

Acara dilanjutkan, dengan peresmian ruang Kyoot Daily dalam rumah Ekosistim Keistimewaan oleh Brigjen TNI Anan Nurakhman, di Jalan Tunjung Baru B-8, Baciro, Kota Yogyakarta.

Sementara itu, tuan rumah, Dr. Haryadi Baskoro, menuturkan, tempat ini menjadi ruang berkarya bersama bagi beberapa stakeholder: Kyoot Daily Team, DPD IWOI Kabupaten Sleman, FKKI, Yayasan Rumah Besar Keistimewaan, Yayasan Indonesia Rumah Kebhinekaan, Rickha Baktiar MUA, Fenix 360, Gerakan Foodpreneur Indonesia, dan Kerja Sama Lintas Agama. (Ari)