Jateng, Metroheadline.net – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI berkomitmen akan membantu para korban banjir yang terjadi di Kota Semarang, tidak hanya saat bencana namun hingga pascabencana. Adapun dana yang dianggarkan sebesar Rp 5 miliar.
Ketua Baznas RI, Noor Achmad mengatakan bahwa penanganan tanggap darurat bencana menjadi fokus perhatian Baznas. Tak hanya di Kota Semarang saja, tapi juga di seluruh Indonesia yang wilayahnya mengalami bencana serupa. Bantuan-bantuan logistik telah digelontorkan untuk para korban yang terdampak.
“Kalau pusat banjir itu di seluruh Indonesia ada, di Sumatera Barat, di Jateng banyak sekali tidak hanya di Semarang tapi juga di Pekalongan, Kudus, Demak, dan Grobogan. Oleh karena itu kami mencoba hari ini di Semarang dan di Kudus, ada tim juga yang sudah di Pekalongan, Insyaallah saya juga akan ke sana. Intinya bahwa Baznas mempunyai konsentrasi terhadap bencana-bencana semacam ini,” katanya usai menyerahkan bantuan di Pondok Pesantren (Ponpes) Putri As-Saadah, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, akhir pekan lalu.
Dalam penanganan darurat bencana, Kiai Noor sapaan akrabnya mengatakan, bantuan tersebut selain dalam wujud bantuan logistik keluarga, juga berbentuk renovasi bangunan-bangunan fasilitas umum (fasum) seperti musala, dan masjid yang terdampak banjir. Khusus bantuan logistik keluarga yang berupa sembilan bahan pokok (sembako) baru mendistribusikan sebanyak 100 paket. Termasuk di antaranya ada selimut, dan obat-obatan.
“Kami menetapkan anggaran untuk penanganan bencana, biasanya untuk bencana-bencana ini kami anggarkan Rp 5 miliar. Di Kota Semarang kami berikan barang, ada sembako dan bantuan untuk renovasi mushola, masjid,” ujarnya.
Kiai Noor berkomitmen bahwa penanganan tersebut akan berlangsung hingga pascabencana dengan berkolaborasi bersama pemerintah daerah (pemda) setempat. Seperti melakukan renovasi mushola dan masjid yang terdampak dengan anggaran Rp 30 juta.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu merespons positif perhatian lintas instansi dalam penanganan banjir yang terjadi tiga hari terakhir. Mbak Ita sapaan akrabnya mengatakan, penanganan bencana ini memerlukan banyak pihak yang bergabung, termasuk salah satunya Baznas yang memiliki konsentrasi serius dalam situasi tanggap bencana.
“Ini sangat berarti sekali bagi kami, bagi masyarakat Kota Semarang karena tidak mungkin kami Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sendiri yang memberikan bantuan,” katanya dalam kesempatan yang sama.
Mbak Ita mengatakan, kolaboratif lintas instansi tersebut tak hanya dalam distribusi logistik bantuan saja. Koordinasi dengan sejumlah pihak tersebut menurutnya akan mempercepat proses penanganan hingga pascabencana.
“Setelah banjir juga akan dilakukan pembersihan, rehabilitasi rumah, dan fasilitas umum. Penanganan ini akan dilakukan secara kolaboratif. Nanti akan bersama-sama untuk melakukan penanganan pasca-banjir,” tutupnya. (DBS)